Tanah Bulan

Jejak sepatu lars di tanah Bulan
Regolith yang dikumpulkan selama misi Apollo 17

Tanah Bulan adalah pecahan halus regolith yang ditemukan di permukaan Bulan. Sifat-sifatnya dapat berbeda secara signifikan dari tanah terestrial di Bumi. Sifat fisik tanah bulan terutama disebabkan oleh disintegrasi mekanis batuan basaltik dan anorthositic, yang disebabkan oleh dampak meteorik dan bombardir oleh partikel atom antar bintang yang bermuatan selama bertahun-tahun. Proses ini sebagian besar merupakan salah satu pelapukan mekanis dimana partikel-partikel tersebut berubah menjadi tanah yang lebih halus, dan lebih halus dari waktu ke waktu. Situasi ini bertentangan secara mendasar dengan pembentukan tanah di Bumi, yang dimediasi oleh adanya molekul oksigen (O2), kelembapan, angin atmosfer, dan serangkaian proses biologis yang berkontribusi. Beberapa orang berpendapat bahwa istilah "tanah" tidak tepat untuk digunakan pada Bulan karena di Bumi, tanah didefinisikan memiliki kandungan organik, sedangkan Bulan tidak memiliki kandungan organik. Biarpun demikian, penggunaan standar di kalangan ilmuwan yang meneliti bulan mengabaikan perbedaan tersebut.

Istilah tanah bulan sering digunakan secara bergantian dengan regolith bulan tetapi biasanya hanya mengacu pada fraksi regolit lebih halus yang tersusun dari butiran berdiameter satu sentimeter atau kurang.[1] Debu bulan umumnya digunakan untuk menyebut material yang lebih halus daripada tanah bulan. Tidak ada definisi resmi tentang ukuran pecahan yang merupakan "debu"; ada yang membatasi sebagai butiran berdiameter kurang dari 50 mikrometer atau kurang dari 10 mikrometer.

  1. ^ Heiken; Vanniman & French (1991). Lunar Sourcebook. Cambridge University Press. hlm. 756. ISBN 978-0-521-33444-0. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search